is it love?kenapa berdebar?
Rasa ini terus berulang - ulang mendera, haha rasa yang sudah lama mengkristal dalam ruang waktu.
kemudian tiba - tiba kembali mendera.
dan kamu pun pasti paham, semuanya tidak semudah dan seriang lagu BBB yang berulang - ulang berputar, stuck in my head " putus-nyambung-putus-nyambung-putus-nyambung"
cmon semuanya sudah berakhir. we are too oLD to play with this sacred feeling don't we?
terkadang, aku akui rasa itu datang, seperti sebuah kerinduan.
oleh karena itu, hari ini,
bukan untuk yang terakhir kalinya,
bukan berarti ke depan kita tidak bertemu lagi,
namun hari ini,
aku ingin bertemu,
sekedar memastikan,
sekedar menata hati,
apakah memang rasa itu masih tertinggal?
well hey, it's nice to see you around,
but that feeling is such a different than before,
i don't know why,
it's had...
changed.
tapi aku bersyukur,
kita bertemu dengan senyuman di wajah kita,
bukan dengan emosi yang meletup - letup.
bukan kah sebelumnya kita saling mengerti?
hubungan antara 2 manusia itu kan baik,
kenapa harus kita putuskan seakan - akan kita 2 orang asing yang belum pernah bertemu.
bukan berarti tidak ada cinta kita tidak bisa menjadi sepasang sahabat kan?
kita mengawalinya dengan senyuman,
dan semoga ini juga bukan akhir yang harus ditangisi.
kita sama - sama dewasa.
kita bisa saling tersenyum kan?
=fin=
Sebatang Mild ku sesap
Lalu kehembuskan perlahan
Seketika hilang oleh angin sore.
Aku membebaskan kekasih ku sore ini,
dari penderitaan dihatiku yang aku tidak ingin Ia merasakan.
Dari penjara khayal yang kubuat untuknya karena kehadiran diriku yang tidak pernah ada
Dari cinta semu akan kenangan – kenangan indah diriku dan dirinya dimasa lalu
Dari kenangan cinta buta yang kupaksakan dirinya merasakan
Aku...
Membebaskan kekasihku dari kehidupan ku yang menyedihkan.
Kekasihku...
Gadis kecilku yang sedang merekah indah,
Dunia begitu luas, dirimu masih bisa memilih.
Tesenyumlah pada dunia, bukalah hatimu
Dan biarkan cinta yang lain mengisi harimu.
Apa yang kau rasakan
Ketika racun itu terecap di lidahmu
Akan kah kau memuntahkannya
Tapi itu tidak berguna
Karena sedari awal racun telah ada dalam hatimu
Seperti hari – hari sebelumnya kau menggunakan racun
Untuk membunuh.
Apa yang kau rasakan
Ketika racun juga yang akan membunuhmu
Kini kau menggelepar
Sekarat karena racun
Racun yang sama ketika kau membunuh harapanku.
Jika ini benar-benar cinta,
jika ini benar-benar kerinduan,
suatu hari nanti,
pasti dapat bertemu
Aku,
dan
kamu,
Seperti sepasang bocah yang sedang bermain petak umpet
di masa kecil, tidak peduli seberapa dalam kamu menyembunyikan diri dari dunia,
dan menghilang dari pandangan ku,
Kamu pasti bersembunyi di suatu tempat,
di luar sana, selalu menunggu, untuk ditemukan.
Terlepas dari seberapa sering aku gagal untuk menangkap mu,
atau bahkan kehabisan akal karena tak jua menemukan mu,
Di hati kita dan di langit
Dan kan selalu tersimpan dalam lemari memori yang rumit
Saat itu,
Ketika angin membawa kesedihan, kita menantangnya dalam satu cerita yang penuh ceria
Mengubah kegelapan menjadi cahaya lagu yang indah
Dan detik detik berlalu bersama
Harapan yang tumbuh semakin besar menanti fajar
Kita mengawalinya dengan senyuman
Kita pasti akan mengakhirinya dengan senyuman
Saat itu
Waktu itu
Di tempat itu
Akan kita selalu ingat,
Ketika bintang bersinar dan bulan menerangi wajah kita yang tertawa.
Paijah janda kembang desa Sidoarjo
Datang ke Jakarta mencari uang untuk susu anaknya
Atau kalau bisa,
Mencari ayah baru untuk anaknya
Dan kalau bisa,
Orang kaya.
Paijah memang masih janda kembang
Walau sudah sudah punya anak Satu
tapi wajahnya masih seperti gadis
umurnya pun masih belasan
teteknya entah kenapa tidak bisa mengeluarkan susu
jadi Paijah harus memberi anaknya susu instant,
yang steril, bergizi, penuh nutrisi
dan tentunya mahal
Sebutlah Paijah janda kembang beranak Satu
nasibnya hanya sampai menjadi babu
seorang pengusaha berbaik hati menjadi tuannya.
Paijah melayani makan tuannya,
pakaian tuannya, rumah tuannya dan…
Nafsu tuannya.
Paijah terbang ke angkasa, dia akan menjadi nyonya rumah
Paijah tidur dengan senyum sumringah
Anaknya akan punya ayah
Sore itu,
Pernikahan Tuannya di Fourseason Hotel sangat meriah
Dengan gadis anak rekan bisnisnya
Yang sebelumnya pernah tidur dengannya
Ough hati Paijah luluh lantak
Paijah pergi dari rumah tuannya
Rasanya ingin mati
Namun dalam perjalananya menuju kematian Paijah bertemu Mas Kresno
2
Mas Kresno teman sepermainannya sewaktu kecil,
Dahulu Paijah bermimpi menjadi istrinya tapi
Bapaknya menikah-kannya dengan Mas Sugih
Lintah darat desanya.
Setahun pernikahanya, Mas Sugih mati dipukuli penduduk desa.
Pernikahannya dengan Mas Sugih hanya meninggalkan hutang, aib,
dan cabang bayi yang selalu haus susu
Mas Kresno sekarang ada di Jakarta
Dia jadi tukang bakso
Cahaya kehidupannya kembali menyala
Kini Paijah tinggal bersama Mas kresno
Di kontrakannya yang sempit
Paijah dan Kresno berencana menikah di masjid
Sekedar menikah sehingga tidak menjadi gunjingan orang
Karena perut Paijah membesar
Padahal tidak sehelai rambut pun Kresno pernah membelai
Apalagi menyentuh kulitnya
Apalagi membuka bajunya
Apalagi membuatnya menjadi hamil
Paijah dengan riang membulat – bulatkan adonan bakso
Seperti biasa nanti sore Mas Kresno berjualan bakso
Bulan pun berganti
Cabang bayi itu telah lahir
Teteknya entah kenapa tidak bisa mengeluarkan susu
Jadi Paijah harus memberinya susu Instant
Yang steril, bergizi, penuh nutrisi
Dan tentunya mahal.
13/05/09
Riuh gemuruh badai menerpa ku
Bertahan untukmu dunia ku
Memaksa lidah ini mengecap pahitnya racun
Untukmu dunia
Melewati malam dengan perut lapar
Merasakan asinnya air mata
Agar pagi bertemu dengan mu dunia
Bisakah kita hidup bersama dunia
Selamanya
23/06/06
Pertemanan ini sudah berlangsung lama Namun entah mengapa aku masih belum juga mengetahui apa yang kau pikirkan ketika kamu ber “Emm” setiap aku menelpon. Seakan tak ada lagi yang penting untuk dibicarakan. Padahal ku pikir kita lebih dari sekedar berteman. Kita bersahabat. Sahabat sehati. Namun tanpaknya aku berharap terlalu banyak atau mungkin selama ini hanya aku yang berpikir demikian.
Sahabat bagiku bukan hanya sahabat. Aku ingin menjadi cacing dalam perut sahabatku, meneruskan kata – kata yang tertahan di ujung lidahnya dan mengetahui dengan pasti apa yang akan kau gumamkan ketika orang memaksa menyanyikan lagu loving you dengan suara luar biasa fals.
Temanku oh sahabatku, mengapa sulit sekali ya. Padahal sedapat mungkin aku menjaga perasaan mu, namun dan namun tetap saja sepertinya ada batas diantara kita. Apa memang kita harus mempunyai latar belakang sejarah yang sama. Atau kalau pake istilah bulenya “ friends in the same boat” .
Temanku oh sahabatku, besar lho keinginan-ku untuk menjadi sahabat mu namun dan lagi – lagi namun tanpaknya keinginanku tidak sama dengan keinginan mu. Pastinya menyenangkan bila kita menikmati espresso yang luar biasa pahit di sabtu sore sambil membicarkan rencana malam panjang kita atau membahas buku – buku yang lagi best seller yang sebelumnya kita telah membacanya sebelum buku itu menjadi best seller atau dan lagi – lagi atau, semua rencana yang hanya impian sepihak saja.
Hah aku agak lelah juga. Hey jangan – jangan kau juga lelah menghadapiku. Maaf bila demikian. Sungguh aku hanya ingin berteman. Kerena itu pula aku berbagi masalahku padamu, meminta pendapatmu dan mungkin kau pun akan mempercayaiku untuk berbagi beban berbagi rahasia berbagi ceria.
Temanku oh sahabatku, sungguh aku pun tak bisa hidup sendiri aku membutuhkan sahabat. Aku membutuhkan mu. Tapi tanpaknya pahitnya espresso itu harus ku kecap sendiri. Berharap ada sahabat yang menambah sedikit gula dan krim dan mungkin sedikit coklat agar menjadi capucino yang lezat.
Bersahabat saja sulitnya luar biasa apalagi berkekasih mungkin extraordinary luar biasa sulit. Ah sudahlah namanya juga hidup. Untuk saat ini aku menyerah dulu mungkin lain kali aku akan berusaha lebih keras.